Friday, February 22, 2013

HIDROPHONICS

Salam hangat buat yang hobby hidroponik :-)

Dalam blog ini saya akan mencoba berbagi pengalaman dan sekaligus hobby saya yang  baru saya tekuni, yaitu berkebun. Dalam tulisan ini saya hanya bercerita tentang bertanam dengan cara hidroponik. Kegiatan ini saya lakukan awalnya hanya untuk mengisi waktu istirahat saya, tetapi seiring dengan berjalannya waktu dan melihat bibit tanaman yang saya coba tanam tumbuh dan menjadi besar membuat saya semakin tertarik dan menggemari kegiatan ini yang memang adalah hobby saya yang belum sempat saya tekuni.
Gambar 1 Bibit pakcoy dan tomat yang di semai pada gelas plastik dengan media kapas dan pupuk NPK

Gambar 2 Bibit pakcoy dan tomat
yang di semai pada media kompos dan arang sekam dengan komposisi 1:1

Pada gambar di atas memperlihatkan pembenihan tanaman pakcoy dan tomat pada gelas plastik dengan media kapas (gambar 1) dan pembenihan tanaman pakcoy dan tomat pada krei dengan media kompos dan sekam (gambar 2) ternyata kondisi pembibitan dengan media kompos dan sekam (gambar 2) memberikan kondisi lingkungan yang paling baik menurut saya dalam menumbuhkan tanaman pakcoy dan tomat hal ini karena setelah 3 hari bibit disemai pada media kompos dan sekam sudah menumbuhkan kecamabah sedangkan pada media kapas dan pupuk NPK butuh 1 minggu. Tetapi bibit yang tumbuh pada krei setelah 2 minggu menunjukak pertumbuhan yang kurang sehat, sedangkan bibit yang tumbuh pada media kapas dengan pupuk NPK tumbuh dengan baik. Kondisi ini yang membuat saya menanam bibit pada krei ke media hidroponik (gambar 3)
Gambar 3 bibit pakcoy dan tomat yang ditanam pada media hidroponik
(arang sekam dan pupuk NPK)

Saya memulai bertanam dengan cara hidroponik (skala kecil/ hobby) ini mulai bulan November 2012 dan sampai saat ini sudah berjalan tiga bulan. Bibit tanaman yang sudah saya coba dan tumbuh dengan baik adalah pakcoy dan tomat. Dua bulan pertama saya tidak terlalu merawat tanaman yang saya tanam, artinya saya hanya memberi pupuk secara reguler seminggu dua kali. Tanpa memperhatikan kebutuhan lainya, seperti sinar matahari dan juga perawatan lainnya karena kesibukan saya bekerja.
Gambar 4 Tanaman pakcoy dan tomat yang mulai tumbuh bagus namun kurang terawat

Tetapi melihat pertumbuhan tanaman yang cukup baik artinya tumbuh kembang tanaman yang cukup baik, saya akhirnya brosing di internet mencari artikel tentang bercocok tanam dengan cara hidroponik, tetapi informasi yang saya peroleh dari situs dan blog lokal sangat terbatas kebanyakan informasi dari situs-situs asing. Berbekal dari informasi ini saya memulai dengan membuat rak tempat tanaman hidroponik kemudian membuat wadah tanaman hidroponik dari pipa paralon secara bertahap. Mulai dari dua batang pipa PVC kelas C dia 4" yang saya bagi menjadi 4 buah dengan panjang masing-masing 2 m, dengan diameter lubang pipa 3" masing-masing lubang berjarak 20 cm.

Gambar 5 pemotongan pipa PVC tipe C dia 4" panjang 4 m

Menyiapkan tempat untuk tanaman hidroponik pada pipa PVC. Pipa PVC dia 4" tipe C dengan panjang 4 m dipotong menjadi 2 bagian dengan panjang masing-masing 2 m dan pada masing-masing ujungnya ditutup dengan dop PVC 4" yang pada permukaan terlebih dahulu dilapisi dengan isolatif untuk menghindari kebocoran. jadi tidak memakai lem sebagai perekat, mengingat setiap saat tutup ini (dop) ini bisa dibuka kembali untuk pembersihan.

Gambar 6 pengukuran dan menandai titik lubang bor pada PVC untuk penempatan tanaman
setiap 2 m PVC terdiri dari 10 libang dengan dia 3"

Gambar 7 pembuatan lubang pada PVC dengan bor dia 3"

Setelah proses melubangi pipa selesai maka pipa-pipa tersebut disusun pada rak dengan cara bertingkat dan juga sekaligus menempatkan tanaman pada lubang-lubang yang sudah disiapkan.


Gambar 8 penempatan/penyusunan pipa pada rak

Rak untuk penempatan pipa dapat dibuat dari besi atau bahan lain yang mudah diperoleh (bisa dari bambu atau kayu) dan untuk disain rak diupayakan dapat menempatkan pipa secara bertingkat dan tidak menghalangi pipa atau tanaman di bawahnya. Rak untuk menempatkan tanaman pada bagian atasnya ditutup dengan plastik (supaya sinar matahari tetap dapat masuk) dan dia atasnya ditutup dengan harnet atau bahan lain (seperti anyaman daun kelapa) untuk mengeliminir sinar matahari yang terlalu terik. Untuk mensirkulasikan nutrisi (NPK) saya menghubungkan masing-masing pipa dengan selang sehingga satu dengan lainnya saling terhubung, dan untuk mensirkulasikan air nutrisi saya memakai pompa submersible dengan kapasitas 2000 l/jam dan head 2,4 m, sehingga untuk pipa yang paling tinggi saya disain tidak melebihi head pompa supaya pompa dapat bekerja dengan baik.

Untuk bahan nutrisi saya memakai pupuk NPK (16-16-16) karena jenis pupuk ini yang saya temukan di pasaran. kendala yang masih saya hadapai adalah terjadinya endapan pada saat NPK dilarutkan sehingga mempengaruhi kinerja pompa yang saya pakai untuk sirkulasi nutrisi, sehingga saya masih mencari alternatif pupuk NPK yang tidak mengendap jika dilarutkan. Untuk takaran pupuk yang saya pakai berdarakan komposisi/ takaran (perkiraan) yaitu 1 lt air dicampur dengan 1 sendok teh NPK.
Gambar 8a Pupuk NPK Yuara 1 kg

Selain pupuk NPK yang saya sebutkan di atas, saya juga memakai pupuk NPK yang memang khusus untuk hidroponik sehingga pada saat dilarutkan tidak terjadi endapan/ melarut sempurna.
Gambar 8b Pupuk NPK Hidroponik (Nutrisi A dan B)

Gambar 9 pompa submersible untuk sirkulasi nutrisi

Gambar 10 a
Gambar 10 b
Gambar 10 c
Gambar 10 d
Gambar 10 sistem sirkulasi nutrisi pada tanaman hidroponik

Dari yang saya share di atas adalah merupakan awal dari hobby saya yang akan saya tekuni ke depan. Dalam blog ini saya hanya berbagi tentang cara bercocok tanam hidroponik berdasarkan informasi dari berbagai sumber. Masih banyak kekurangan dan ketidak sempurnaan dari yang saya sampaikan, untuk itu saya sangat membutuhkan saran dan komentar dari apa yang saya tekuni ini, tentunya ke depannya cara bertanam hidroponik yang saya tekuni akan berkembang menjadi profesional.

Di Bawah ini saya informasikan kebutuhan biaya (RAB) untuk sistem hidroponik yang saya sudah buat. Biaya yang saya sampaikan belum termasuk biaya tempat/ rak karena rak yang saya pakai adalah mareial sisa/bekas.
Gambar 10 Kebutuhan Biaya untuk Sistem Bertanam Hidroponik

Di bawah ini beberapa gambar yang saya peroleh di internet yang memperlihatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman hidroponik yang menginspirasi saya untuk menekuni hobby ini.